Sejatinya setiap insan memiliki kebutuhan untuk menemukan jati dirinya. Tingkat tertinggi dalam hirarki kebutuhan manusia adalah aktualisasi diri. Dalam prosesnya, dibutuhkan penerimaan diri sebagai tahap awal menuju titik puncak aktualisasi diri. Setelah mengenal dan menerima dirinya, sebuah insan dapat melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu memasuki proses aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan keinginan dalam diri seorang insan untuk dapat menggapai segala bentuk pencapaian sesuai kapasitas dan potensinya. Dengan kata lain, aktualisasi diri juga bisa disebut sebagai proses “menjadi versi terbaik dari diri sendiri”.

Mencapai titik puncak terbaik dalam diri seseorang membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah. Diawali dengan pencarian motivasi, seorang insan membutuhkan dorongan untuk menemukan dan menentukan tujuan hidupnya sehingga dapat mengetahui arah untuk mengaktualisasikan dirinya. Ketika seorang insan berhasil menemukan motivasi dalam dirinya, mereka dapat melanjutkannya ke tahap di mana mereka harus mengenali dan menemukan potensi yang mereka miliki. Di tahap ini, seorang insan mulai mencari dan menentukan mana yang merupakan bakat mereka dan mana yang merupakan minat mereka. Berawal dari hal tersebut, seorang insan akan pada akhirnya mengetahui dan menemukan potensi yang mereka miliki.

Berbekal kedua hal tersebut–motivasi dan potensi–seorang insan dapat mulai menentukan jalan yang harus mereka tempuh untuk mencapai keinginan/impian mereka. Akan tetapi, dalam perjalanan tersebut terdapat berbagai hal dalam kehidupan manusia yang dapat menjadi pendukung maupun penghambat seseorang dalam mencapai impiannya. Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan rintangan, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam perjalanan seorang insan perlu alam semesta untuk mendukungnya juga, akan tetapi perlu diingat bahwa seorang insan tersebut tidak pernah sendirian karena alam semesta mendukungnya untuk tetap berdiri tegak dan melakukan perjalanannya sampai titik akhir tujuannya.